PKKMB ESSAY COMPETITION WINNER 2024

 Congratulation! The Winner of Essay Competition


"Opportunitis and Challenges for Young Intellectuals Towards a Golden Indonesia 2045"


1. Imelia Triputri Marselina Manullang-2401111592

Opportunities and Challenges for Young Intellectuals Towards a Golden Indonesia 2045”

Subtema:

Education, Economy and Digitalization


"Jejak Emas 2045: Pendidikan Berkualitas, Pertumbuhan Ekonomi, dan Transformasi Digital bagi Generasi Muda"

Oleh: Imelia Triputri Marselina Manullang

Dalam menghadapi visi Indonesia Emas 2045, pendidikan menjadi aspek penting sebagai landasan untuk pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan global. Proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) yang memperkirakan jumlah penduduk Indonesia mencapai sekitar 319 juta pada tahun 2045, dengan sebagian besar berada dalam usia produktif, menunjukkan potensi besar bagi negara ini jika sistem pendidikan dapat dikembangkan secara merata. Namun, tantangan yang signifikan masih ada, terutama terkait kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Data menunjukkan bahwa persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi di perkotaan jauh lebih tinggi dibandingkan di pedesaan. Pada 2024, persentase perempuan yang menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi di perkotaan adalah 12,76%, sedangkan di pedesaan hanya 5,35%. Demikian pula, persentase laki-laki yang menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi di perkotaan adalah 13,66%, sementara di pedesaan hanya 6,32%. Kesenjangan ini mencerminkan ketidakmerataan dalam akses dan kualitas pendidikan, yang dapat menghambat potensi generasi muda untuk berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan bangsa.

Untuk mengatasi tantangan ini, perbaikan dalam sistem pendidikan sangat diperlukan. Upaya ini harus mencakup peningkatan akses pendidikan di daerah-daerah yang kurang terjangkau serta pengembangan kualitas pendidikan agar lebih merata di seluruh Indonesia. Selain itu, dengan adanya perkembangan digital dan teknologi, pendidikan harus beradaptasi untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi era industri 4.0. Model pendidikan berbasis kompetensi yang mencakup keterampilan digital seperti coding, analisis data, dan penggunaan teknologi informasi menjadi sangat penting. Pendekatan ini tidak hanya akan membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan, tetapi juga memastikan bahwa mereka siap menghadapi perubahan teknologi yang cepat. Untuk itu, pengembangan model keterampilan digital, model kematangan transformasi digital, serta jaminan kualitas dan sertifikasi pada individu dan organisasi harus menjadi bagian dari strategi pendidikan. Dengan demikian, generasi muda tidak hanya akan memiliki akses yang lebih baik ke pendidikan berkualitas, tetapi juga akan siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada dalam era digital dan industri 4.0.

Selain kesenjangan pendidikan, kesenjangan pendidikan juga dialami oleh generasi muda yang tinggal di pedesaan. Menurut Badan Statistik Pusat, pada Maret 2023, persentase penduduk miskin mencapai 9,36 persen, setara dengan 25,90 juta orang. Dari jumlah tersebut, terdapat perbedaan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Di wilayah perkotaan, angka kemiskinan tercatat sebesar 7,29 persen atau sekitar 11,74 juta orang. Sementara itu, di wilayah pedesaan, persentase penduduk miskin adalah 12,22 persen, yang setara dengan 14,16 juta orang pada periode yang sama. Namun dibalik itu, terdapat potensi besar ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp1.862 triliun pada tahun 2027, generasi muda memiliki peluang signifikan untuk berkontribusi dan berkembang. Sektor-sektor seperti e-commerce, media digital, dan layanan online travel memberikan ruang bagi inovasi dan wirausaha. Program seperti Kampus Merdeka yang menekankan pada pengembangan kewirausahaan adalah contoh konkret bagaimana generasi muda dapat diberikan kesempatan untuk memanfaatkan potensi ini. Dengan memfasilitasi akses ke pelatihan, pendanaan, dan pengalaman praktis, program ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk sukses di dunia bisnis digital.

Namun, tantangan yang dihadapi juga tidak kecil. Pertumbuhan ekonomi digital yang pesat masih cenderung terpusat di wilayah metropolitan, sementara potensi di luar metropolitan, seperti di sektor UMKM dan pertanian, sering kali terabaikan. Kesenjangan ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata. Untuk mengatasi tantangan ini, perlu adanya upaya terfokus untuk memperluas jangkauan program-program kewirausahaan dan teknologi ke wilayah-wilayah yang kurang terlayani. Ini termasuk peningkatan infrastruktur digital di daerah-daerah non-metropolitan dan dukungan lebih untuk UMKM dan sektor pertanian dalam mengadopsi teknologi digital. Selain itu, inklusi digital yang lebih luas harus menjadi prioritas, memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk perempuan dan kelompok marginal, memiliki akses dan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital. Dengan langkah-langkah ini, pertumbuhan ekonomi digital dapat lebih inklusif, memberikan manfaat yang lebih luas bagi seluruh lapisan masyarakat dan membantu mengurangi kesenjangan antara wilayah metropolitan dan non-metropolitan.

Dalam konteks digitalisasi menuju Indonesia Emas 2045, generasi muda menghadapi tantangan sekaligus peluang besar. Kecerdasan buatan (AI) dan perkembangan teknologi lainnya menawarkan potensi besar untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan pertumbuhan PDB, yang diperkirakan dapat mencapai hingga 6,9% per tahun. Dengan penetrasi internet yang diproyeksikan mencapai 85,5% pada tahun 2027, integrasi digital dalam kehidupan sehari-hari akan semakin mendalam. Hal ini menciptakan peluang bagi generasi muda untuk terlibat dalam berbagai inovasi teknologi dan memanfaatkan potensi pasar digital yang terus berkembang. Namun, untuk memanfaatkan peluang ini, generasi muda harus menghadapi beberapa tantangan signifikan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk mengembangkan keterampilan digital yang berkualitas dan sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru. Ini mencakup pengembangan model keterampilan digital yang relevan, pendidikan berbasis kompetensi, serta jaminan kualitas dan sertifikasi yang transparan. Pendidikan harus mampu menyediakan pelatihan yang sesuai dan memastikan bahwa sertifikasi keterampilan memenuhi standar industri. Kesiapan generasi muda untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi sangat penting. Mereka perlu mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di era digital, seperti kemampuan dalam AI, analisis data, dan teknologi terbaru lainnya.

Perjalanan menuju Indonesia Emas 2045 memerlukan komitmen yang kuat untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang di bidang pendidikan, ekonomi, dan digitalisasi. Sebagai penutup akan diisi dengan pesan dari Najwa Shihab yang menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menentukan masa depan bangsa:

 

"Usia Indonesia memang belum sampai satu abad, namun kita yakin Indonesia adalah negeri yang hebat. Berhasil melewati berbagai tragedi dan ujian, walau pernah terluka dan berdarah di sekujur badan. Setidaknya kita lebih tangguh dari Soviet, Yugoslavia, dan Cekoslowakia. Mereka lantak oleh konflik yang tajamnya tak terkira. Tapi tidak ada yang tahu persisnya masa depan. Hari esok Indonesia masih penuh pertanyaan. Tak ada satupun yang bisa dimintai jawaban. Sebab sejarah bukan beban perseorangan. Para pemimpin bisa mengariskan rencana namun kenyataan hanya bisa digubah oleh kita semua. Nama-nama besar yang beredar hari ini, paling banter bertahan satu, dua dekade lagi. Anak-anak mudalah sang pemilik masa depan. Kepalkanlah jari ketimpang menengadah dua tangan, sebab esok tak dapat sandarkan pada janji. Esok adalah hari ini yang diisi tanpa henti oleh kerja-kerja simultan tanpa ragu oleh anak muda yang berhimpun dengan genderang dan palu."


REFERENSI

 

[1]                     Cabinet Secretariat of The Republic of Indonesia, “President Jokowi Reveals Strategies to Achive 2045 Golden Indonesia Vision 2045”. August 2023. Available: https://setkab.go.id/en/president-jokowi-reveals-strategies-to-achieve-2045-golden-indonesia-vision/. Accessed: 6 August 2024.

[2]                     Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, “Sambutan Presiden pada Pembukaan Hannover Messe 2021’. August 2024. Available: https://www.setneg.go.id/baca/index/sambutan_presiden_pada_pembukaan_hannover_messe_2021. Accessed: 6 August 2024.

[3]                     Kementrian PPN/Bappennas. 25 September 2018. Indonesian Vision 2045. Jakarta, Business Breakfast Forum Financial Club.

[4]                     Indosat Ooredoo Hutchison, “Memberdayakan Indonesia 2024: Pertumbuhan melampaui wilayah metropolitan”, May 2024. Available: https://ioh.co.id/portal/id/ioh-qos-detail?_id=20013890. Accessed: 7 August 2024.

[5]                     Kementrian PPN/Bappennas. 2018. Proyeksi Penduduk Indonesia: Indonesia Population Projection 2015 – 2045 Result of SUPAS 2015 (Revised Edition). Jakarta. pp. 3.

[6]                     Badan Pusat Statistik, January 2024, “Persentase Penduduk Umur 15 tahun ke Atas Menurut Klasifikasi Desa, Jenis Kelamin, dan Jenjang Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2009-2023”. Available: https://www.bps.go.id/id/statistics-table/1/MTYxMCMx/persentase-penduduk-umur-15-tahun-ke-atas-menurut-klasifikasi-desa--jenis-kelamin--dan-jenjang-pendidikan-tertinggi-yang-ditamatkan--2009-2023.html. Accessed: 7 August 2024.

[7]                     Badan Pusat Statistik. July 2023. Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2023.

[8]                     R. R. N. Alim Isnaini and Wagiran, "The importance of digital skills in preparing Indonesia to become a golden generation in 2045," Mechanical Engineering Education, Yogyakarta State University, Indonesia.

 

2. Flowery Yurisa Rahman-2401112051

"Peluang dan Tantangan Bagi Intelektual Muda dalam Bidang Edukasi menuju Indonesia Emas 2045"

 

Peluang dan Tantangan bagi Intelektual Muda

dalam Bidang Edukasi Menuju Indonesia Emas 2045

Pada tahun 2045, yang bertepatan dengan peringatan seratus tahun kemerdekaan Indonesia, negara Indonesia ditargetkan untuk menjadi negara maju, modern, dan setara dengan negara-negara maju di dunia. Untuk merealisasikan visi ini, berbagai usaha strategis perlu dilakukan agar pada perayaan seratus tahun kemerdekaan, Indonesia dapat memasuki masa tersebut.

     Menjelang Indonesia Emas 2045, pembenahan di berbagai sektor menjadi sangat penting, dengan sektor pendidikan menjadi salah satu prioritas utama. Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan generasi muda yang cerdas dan kompeten, yang diharapkan dapat berperan sebagai inovator dan pemimpin masa depan. Peran para intelektual muda ini sangat penting dalam menentukan arah dan kualitas pendidikan di Indonesia pada masa depan. Pendidikan yang solid dan maju akan menjadi hal utama dalam mengakselerasi kemajuan negara dan mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045. Namun, untuk mencapai tujuan ini, Indonesia perlu menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam sektor pendidikan, yang membutuhkan perhatian dan solusi inovatif untuk memastikan pencapaian visi tersebut.

     Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, intelektual muda dapat memanfaatkan berbagai peluang di bidang pendidikan yang berdampak besar.   Mereka dapat memanfaatkan dan menerapkan perangkat teknologi pendidikan terkini, seperti pembelajaran daring dan aplikasi pendidikan, untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan, khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).   Selain itu, penerapan kurikulum yang berfokus pada kompetensi praktis dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri akan membantu mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja.   Melakukan penelitian untuk meningkatkan metode pengajaran dan strategi pembelajaran juga penting, karena dapat menghasilkan inovasi yang dapat diterapkan di berbagai jenjang pendidikan.

     Para intelektual muda juga dapat mengeksplorasi kewirausahaan pendidikan dengan mendirikan lembaga pelatihan, pusat pengembangan keterampilan, atau perusahaan teknologi pendidikan, yang tidak hanya menyediakan solusi inovatif tetapi juga menciptakan peluang kerja. Peningkatan kualitas tenaga pengajar melalui pelatihan dan pengembangan profesional akan berdampak langsung pada kualitas pendidikan yang diterima siswa, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

     Pendidikan karakter yang mengedepankan nilai-nilai etika dan kepemimpinan sangat penting untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki etika dan tanggung jawab sosial.   Selain itu, upaya untuk meningkatkan akses dan kesetaraan pendidikan akan membantu mengurangi kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan serta antar kelompok sosial ekonomi yang berbeda.

     Menjalin kemitraan internasional dapat memperkaya kurikulum dengan perspektif global dan praktik terbaik dari berbagai negara, sementara penerapan pendidikan berbasis proyek dan kewirausahaan memungkinkan siswa untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks nyata dan menumbuhkan semangat kewirausahaan.   Terakhir, berperan aktif dalam advokasi dan pengembangan kebijakan pendidikan akan mendukung reformasi yang diperlukan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dengan langkah tersebut, para intelektual muda dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik dan mendukung pencapaian pendidikan yang lebih baik.  masa depan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

     Meski terdapat berbagai peluang, para intelektual muda juga menghadapi sejumlah tantangan di bidang pendidikan.   Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan pendidikan antara perkotaan dan pedesaan.   Masih terdapat disparitas akses dan kualitas pendidikan yang signifikan di berbagai daerah.   Mengatasi kesenjangan ini memerlukan upaya besar dari para intelektual muda, termasuk pengembangan strategi yang dapat menjangkau daerah-daerah yang kurang terlayani.

     Perubahan teknologi yang cepat juga menjadi tantangan.   Menjaga agar kurikulum dan metode pengajaran tetap relevan dengan perkembangan teknologi yang pesat memerlukan upaya dan sumber daya yang sangat besar.   Selain itu, kesenjangan digital antara wilayah yang memiliki akses terhadap teknologi dan yang tidak memiliki akses terhadap teknologi juga dapat memperparah ketimpangan pendidikan.

     Selain itu, tantangan sosial dan budaya harus dihadapi dengan hati-hati. Resistensi terhadap perubahan dari sistem pendidikan tradisional dan budaya lokal yang mungkin kurang mendukung inovasi dapat menjadi hambatan. Para intelektual muda perlu melakukan upaya untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap pendidikan dan pentingnya inovasi dalam pendidikan.

 

     Untuk menghadapi tantangan ini, para intelektual muda perlu mengembangkan keterampilan secara terus menerus melalui pelatihan dan pendidikan lanjutan.   Hal ini akan memastikan bahwa mereka tetap terampil dan relevan dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang muncul.   Bekerja sama dengan pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah dapat mendukung inisiatif pendidikan dan memperluas dampak proyek.   Kolaborasi ini dapat memberikan dukungan finansial, sumber daya, dan jaringan yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan.Inovasi dan penelitian harus terus didorong. Riset dan pengembangan dalam metode dan teknologi pendidikan akan membantu menghadapi tantangan baru dan menciptakan solusi yang lebih efektif. Intelektual muda perlu terus mencari cara untuk menerapkan ide-ide baru dan menyesuaikan pendekatan mereka dengan kebutuhan yang berkembang.

 

     Kesimpulannya, intelektual muda mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 melalui sektor pendidikan.   Dengan memanfaatkan peluang yang ada dan menghadapi tantangan dengan strategi yang efektif, mereka dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia.   Melalui inovasi, kolaborasi, dan komitmen terhadap pembelajaran berkelanjutan, intelektual muda dapat membantu menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik dan inklusif.

 

3. Khairani-2401114072

"Menuju Indonesia Emas 2045: Mengelola Prospek dan Kesulitan bagi Cendekiawan Muda"


Menuju Indonesia Emas 2045: Mengelola Prospek dan Kesulitan bagi Cendekiawan Muda

 

Indonesia, sebuah negara kepulauan yang luas di Asia Tenggara, sedang menjalani proses  yang bertujuan untuk mewujudkan tujuan 'Indonesia Emas' pada tahun 2045. Dalam rangka memperingati seratus tahun kemerdekaannya, visi ini mencakup tujuan-tujuan untuk  pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan inovasi teknis. Para intelektual muda Indonesia memimpin proyek besar ini, dengan posisi yang tepat untuk mengelola lingkungan yang penuh tantangan namun penuh peluang. Tulisan ini membahas berbagai pilihan  bagi para pemikir muda yang ingin memberikan dampak signifikan bagi masa depan Indonesia.

 

Prestasi untuk Cendekiawan Muda

 

Bagi kaum muda, bonus demografi Indonesia memberikan peluang yang sangat besar.Indonesia memiliki angkatan kerja yang dinamis dan bersemangat. Dasar yang kuat untuk kewirausahaan, inovasi, dan pertumbuhan ekonomi disediakan oleh keunggulan demografis ini. Untuk mewujudkan potensi ini sepenuhnya dan mendorong pembangunan Indonesia, pemikiran-pemikiran muda sangatlah penting.

 

Kemungkinan lainnya adalah revolusi digital. Indonesia menjadi semakin terhubung dengan internet, terutama dengan perangkat seluler, yang telah mendorong lonjakan inovasi digital. Tokopedia, Bukalapak, GoPay, dan OVO hanyalah beberapa contoh dari produk fintech dan platform e-commerce yang dikembangkan dan diimplementasikan oleh anak muda Indonesia untuk mentransformasi ekonomi negara dan meningkatkan aksesibilitas layanan.

 

Selain itu, Indonesia memiliki prospek yang luar biasa untuk pertumbuhan yang berkelanjutan karena sumber daya alam yang melimpah dan keragaman budaya yang kaya. Indonesia memiliki angkatan kerja yang dinamis dan bersemangat. Dasar yang kuat untuk kewirausahaan, inovasi, dan pertumbuhan ekonomi disediakan oleh keunggulan demografis ini. Untuk mewujudkan potensi ini dan mendorong pembangunan Indonesia, para pemikir muda sangatlah penting.Upaya-upaya ekowisata dalam potensinya untuk memajukan kerja sama ekonomi, menangani isu-isu global seperti perubahan iklim, dan memajukan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Pasifik.

 

Tantangan yang Dihadapi Kaum Intelektual Muda

 

Meskipun terdapat banyak peluang, para intelektual muda Indonesia akan menghadapi tantangan untuk mencapai tujuan mereka dalam menciptakan “Indonesia Emas” pada tahun 2045. Perbedaan wilayah dan infrastruktur yang tidak memadai menjadi hambatan yang  bagi pertumbuhan yang inklusif. Masih terdapat kesenjangan dalam akses terhadap layanan-layanan penting seperti kesehatan, pendidikan, dan transportasi, terutama di daerah pedesaan dan daerah tertinggal. Untuk memastikan bahwa semua orang Indonesia mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial, kesenjangan-kesenjangan tersebut perlu diatasi.

 

Aksesibilitas dan kualitas pendidikan merupakan masalah yang terus berlanjut. Kesenjangan dalam akses terhadap pendidikan berkualitas tinggi masih ada, meskipun Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan pilihan pendidikan. Mengembangkan program persiapan guru, memperkuat infrastruktur pendidikan, dan mendorong Inisiatif Belajar Sepanjang Hayat merupakan tahapan penting dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk memiliki keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk pekerjaan di masa depan.

 

Keberlanjutan lingkungan hidup masih menjadi perhatian penting lainnya. Deforestasi, perubahan iklim, dan kegiatan yang tidak berkelanjutan menjadi ancaman bagi keanekaragaman hayati Indonesia, termasuk hutan hujan dan terumbu karangnya. Menemukan solusi kreatif dan kebijakan yang melindungi sumber daya alam dan mendukung mata pencaharian masyarakat lokal yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan konservasi lingkungan.

 

Ada juga masalah tata kelola dan politik . Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan dapat terhambat oleh hambatan legislatif, inefisiensi birokrasi, dan korupsi, yang juga dapat membatasi investasi dan kewirausahaan. Suasana yang kondusif untuk inovasi dan kewirausahaan harus diciptakan dengan memperkuat institusi, mendorong keterbukaan, dan menumbuhkan budaya .

 

 

Langkah-langkah ke Depan

 

Untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi hambatan, diperlukan upaya kerja sama dari sektor publik, bisnis, akademisi, dan masyarakat sipil.Meningkatkan kesiapan kerja dan menumbuhkan peluang untuk belajar sepanjang hayat .

 

Untuk menjaga lingkungan alam Indonesia dan memajukan pertumbuhan yang adil, metode pembangunan berkelanjutan harus dipromosikan. Ekowisata, proyek energi terbarukan, dan pertanian berkelanjutan adalah melindungi habitat alam dan keanekaragaman hayati sekaligus menciptakan peluang ekonomi.Ada banyak peluang untuk transformasi digital untuk membantu Indonesia mencapai tujuan pembangunannya.Indonesia dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan aksesibilitas ke layanan pemerintah, kesehatan, keuangan, dan pendidikan dengan meningkatkan literasi digital, meningkatkan konektivitas internet, serta membantu perusahaan rintisan  teknologi dan usaha kecil dan menengah.

 

Selain itu, diperlukan juga pengembangan dari sektor publik, bisnis, akademisi, dan masyarakat sipil. Meningkatkan kesiapan kerja dan menumbuhkan peluang untuk belajar sepanjang hayat dapat dicapai dengan memperkuat lembaga pendidikan dan inisiatif pelatihan kejuruan. Untuk menjaga lingkungan alam Indonesia dan memajukan pertumbuhan yang adil, metode pembangunan berkelanjutan harus dipromosikan. Ekowisata, proyek energi terbarukan, dan pertanian berkelanjutan adalah beberapa contoh inisiatif yang dapat melindungi habitat alam dan keanekaragaman hayati sekaligus menciptakan peluang ekonomi.

 

Postingan Populer